Rabu, 30 Maret 2011

asal usul takut anjing

sebenernya lagi buat tugas autobio lalu menceritakan cerita ini. ya udah, menarik untuk di taro di blog. khu khu khu. jadi di copas aja deh. wakakak

Aku sudah dilatih olahraga sejak kecil oleh ibuku. Beliau mengajariku sikap lilin, baling-baling, dan senam tubuh kepadaku. Beliau juga mengajarkan aku dan kakakku untuk berlari dari ujung perumahan kami dan diikuti olehnya dengan menggunakan mobil. Awalnya aku sangat senang dengan kegiatan sehari-hariku itu. Namun ternyata itu adalah awal dari sebuah bencana.
Kejadian ini terjadi pada kelas II. Saat itu aku berlari sendirian karena kakakku pulang lebih sore daripada biasanya. Dipertigaan dekat rumahku, aku mendengar suara anjing menggonggong. Benar saja, terdapat anjing liar yang lari kearahku dan mengejarku. Posisi anjing tersebut berada di tengah-tengah antara aku dan mobil ibuku. Dengan sifat ibuku yang sangat mudah panik, beliau mempercepat laju mobilnya dengan tujuan mengusir anjing tersebut. Namun secara logika, anjing tersebut akan berlari bertambah kencang. Dan seiring dengan bertambah cepatnya anjing tersebut berlari, tentu saja aku harus berlari lebih cepat.
Dengan tidak peduli sekitar, aku berusaha lari dengan sekuat tenaga yang aku punya sambil menangis. Dengan posisi rumahku yang berada pada ujung belokan, aku berlari dengan sangat cepat dan loncat meraih pagar rumahku dan berteriak, “MBOK!! TOLONG! ADA ANJING!” sambil menangis meraung-raung. Syukurnya anjing tersebut berbelok dan terus berlari. Diketahui setelah kejadian ini, anjing tersebut dirawat oleh tetanggaku.

anggap aja ini cuplikan autobio. wakakakak